Friday, October 4, 2013

Betrayal - Bagaimana cara kita mengalami pertobatan seperti Petrus?

Betrayal - Bagaimana cara kita mengalami pertobatan seperti Petrus?




Ps. Sony Herlambang
Lukas 22 : 47- 48, 54 - 71
bandingkan 
Matius 26 : 57, 58 & 69 - 75

Menurut survei orang Kristen itu terbagi menjadi beberapa bagian
80% adalah Kristen yang sadar bahwa dirinya Kristen hanya di hari Minggu
15% adalah Kristen yang menyadari dirinya Kristen hanya di dalam KTP
3% 
2% adalah Kristen efektif


Nah, Ps. Sony Herlambang kali membawakan tentang Pertobatan Petrus
pertobatan seperti apa yang perlu kita lakukan?
apakah kita ga boleh gagal?
apakah kita ga boleh mundur?
petrus pernah gagal, dan gagal
namun dia berhasil merubah kegagalan tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa, dan mau dipakai Tuhan secara luar biasa, bahkan menjadi salah satu rasul yang sangat diperhitungkan di kekristenan mula-mula

2 korintus 3:16
Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.


Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Kita cerminan kemuliaan Allah supaya sesuai dengan gambaran Allah,
Dibawa dari Kemuliaan ke Kemuliaan.


mari kita lihat :
Lukas 22:31-32
Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

jadi inilah kuncinya : BERDOA, DEKAT KEPADA TUHAN
saat itu Petrus sangat beruntung karena ada Yesus yang mendoakan dia secara pribadi,
kita di jaman kasih karunia ini tentunya juga beruntung, karena Roh Kudus senantiasa berdoa untuk kita.

mari kita ulas kembali tentang Petrus :

Apa yang menyebabkan kita sulit bertobat?

1. Keraguan
Matius 26:57-57
26:57 Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.

26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.

apa yang aneh?
ya betul, Petrus mengikuti Tuhan-nya dari kejauhan,
ini melambangkan keragu-raguan mengikut Yesus ..

2. Malu
Petrus menyangkal Yesus sampai 3 kali, hingga kemudian dia disadarkan oleh ayam berkokok

3. Kecewa
Matius 16:21-23
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Ya, yang ada di pikiran murid-murid Yesus bahwa Yesus adalah Raja dan Penguasa di Kerajaan Dunia,
sehingga hal itu tentu saja membuat mereka kecewa bila calon Raja-nya mati bukan?

Lalu, apa yang membedakan pertobatan yang Petrus alami dengan Yudas alami?
tentu saja berbeda jauh, dan rumah abadinya juga jauh, yakni Sorga dan Neraka

Roma 5:20
Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

Romans 5 : 20 The law was brought in so that the trespass might increase. But where sin increased, grace increased all the more,

Pelanggaran yang kita lakukan, dosa yang kita lakukan, akan membuat Kasih Karunia semakin nyata dalam kehidupan kita, 

lalu, ya sudah kita berbuat saja dosa setiap hari, lalu minta ampun?
eits, tunggu dulu, ada ayat lanjutannya :D

Roma 6:1-2
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?


jadi kesimpulannya, bagaimana cara kita bertobat?
1. Kembalilah kepada Yesus, kasih yang sejati
2. But where sin increased, grace increased all the more,

AMIN

Editor,
Daud Christian

Welcome Yohanna, our new friend :D



No comments:

Post a Comment